Kamis, 17 Januari 2019

New Technology (Absensi Fingerprint)

Pada saat ini beberapa kampus di Indonesia masih menggunakan sistem absensi manual atau menandatangani sebuah kertas lalu dimasukkan kedalam sistem. Hal tesebut membuat sistem absensi tidak efektif, dikarenakan catatan kehadiran mahasiswanya tidak langsung masuk kedalam sistem dan dikhawatirkan kertas tersebut hilang, banyak peluang untuk melakukan kecurangan, seperti menitipkan absen, mahasiswa yang tidak hadir dalam kelas dapat menitipkan absen melalui teman kelasnya itu sendiri. Pada saat ini teknologi yang pantas untuk menggantikan sistem absensi manual tersebut ialah sistem absensi fingerprint. 
Sistem absensi fingerprint sangat bisa meminimalisir terjadi kecurangan dalam hal menitipkan absen teman. beberapa manfaat lainnya ialah, praktis, menghemat waaktu, mencatat waktu kedatahngan secara akurat, menghemat kertas,langsung tercatat dalam database,menghindari terjadinya human error dan tidak repot menandatangani kertas.

Teknik pembacaan sidik jari: 
Scanning sidik jari dilakukan dengan alat elektronik (dalam hal ini mesin absensi sidik jari). Hasil scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi atau enrollment atau pendaftaran sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan dalam memory atau database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah minutiae. Pada saat identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan dengan hasil scan sidik jari.Teknik pembacaan sidik jari oleh mesin absensi sidik jari tersebut antara lain :
1. Optis
Dengan tehnik ini, pola sidik jari direkam atau discan dengan menggunakan cahaya.Di bawah scan area, terdapat lampu atau pemancar cahaya yang menerangi permukaan ujung jari. Hasil pantulan cahaya dari ujung jari ditangkap oleh alat penerima yang selanjutnya menyimpan gambar sidik jari tersebut ke dalam memori.
Kelemahan metode ini adalah hasil scanning sangat tergantung dari kualitas sidik jari. Jika kualitas sidik jari miskin (poor) atau luka, maka kualitas hasil pembacaan akan tidak bagus. Kelemahan lain adalah tehnik ini bisa diakali dengan jari palsu. Tapi tehnik ini mempunyai keuntungan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
2.  Ultra Sonik
Tehnik ini hamper sama dengan tehnik yang digunakan dalam dunia kedokteran. Dalam tehnik ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan transducer piezoelectric. Setelah itu, pantulan energi tersebut ditangkap menggunakan alat yang sejenis. Pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun citra sidik jari yang dibaca. Dengan cara ini, tangan yang kotor tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat proses pembacaan.
3.  Kapasitans
Tehnik ini menggunakan cara pengukuran kapasitant untuk membentuk citra sidik jari. Scan area berfungsi sebagai lempeng kapasitor, dan kulit ujung jari berfungsi sebagai lempeng kapasitor lainnya. Karena adanya ridge (gundukan) dan valley (lembah) pada sidik jari, maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang akan berbeda. Kelemahan ini adalah adanya listrik statis pada tangan. Untuk menghilangkan listrik statis ini, tangan harus digrounding.
4.  Thermal
Tehnik ini menggunakan perbedaan suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggosokkan ujung jari (swap) ke scan area. Bila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar